September 09, 2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431H


Jika langkahku membekas lara,
Kataku merangkai dusta;
Lakuku menoreh luka;
Dari jeritan lubuk bathinku
Dengan ketulusan hatiku
Komohonkan maaf lahir bathinku
Taqobalallahu minna wa minkum
Minal Aidin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1431H

segenap keluarga besar JAKampus BSI Jatiwaringin...

Juli 08, 2010

60 Pengurus PSSI Terbang ke Afsel


JAKARTA, /copyright/KOMPAS.com — Puluhan pengurus teras PSSI pusat dan daerah terbang ke Afrika Selatan untuk menyaksikan salah satu pertandingan semifinal Piala Dunia 2010.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari sumber di PSSI, Senin (5/7/2010), jumlah pengurus yang bertolak ke Afrika Selatan mencapai 60 orang. Hari ini, rombongan menggunakan bus PSSI dan kendaraan pribadi menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju Afsel.

Sementara Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes dikabarkan tidak ikut rombongan ke Afrika Selatan karena mempunyai urusan yang harus diselesaikan di Jakarta.

Keberangkatan pengurus PSSI pusat dan daerah untuk menyaksikan semifinal Piala Dunia 2010 bertolak belakang dengan kondisi keuangan yang dialami induk organisasi ini. Misalnya, belum dibayarnya gaji tim futsal Indonesia.

Perkiraan biaya tiap orang sekitar sekitar Rp 75 juta, termasuk uang saku, penginapan, tiket, dan akomodasi lima hari. Sebelumnya, pada awal Juni, Nurdin Halid, Anggota Komite Eksekutif (Exco) Ibnu Munzir, serta Nugraha Besoes telah menghadiri The AFC Extraordinary Congress 2010.

Acara ini dilangsungkan pada Selasa (8/6/2010) di Gallagher CC Auditorium, Johannesburg. Kongres luar biasa Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ini membahas sejumlah agenda, termasuk usulan amandemen statuta. Selain ketiga pengurus teras di atas, satu wakil Indonesia lainnya yang hadir pada kongres adalah Suryadharma Tahir sebagai salah seorang anggota Exco AFC.

Juni 19, 2010

BePe Pemain Termahal Di Persija


Bomber Persija Jakarta Bambang Pamungkas masih menjadi pemain termahal di Persija Jakarta. Seperti data yang dirilis PT.Liga Indonesia, mantan pemain Sepahan FC itu duduk sebagai pemain termahal dengan nilai kontrak Rp 1 miliar 55 juta per musim.

Jika uang muka sebesar 20 persen dibayar di muka, maka sisa dalam bentuk gaji perbulan, maka rata-rata Bambang menerima uang senilai Rp. 70-80 juta. Di bawahnya, duet legiun Singapura, Baihakki bin Khaizan serta Mustafic Fachrudin. Keduanya ditebus dengan anggaran total Rp 1,925 miliar. Tercatat, Mustafic bernilai nkontrak Rp 975 juta dan Baihaki Rp 950 juta. Jika dibagi menjadi gaji maka kedua pemain itu menerima sekitar Rp 55-60 juta per bulan. Total perekrutan pemain Persija mencapai angka Rp 14 miliar lebih (lebih lengkap lihai grafis). Sementara itu Abanda Herman yang musim lalu berpredikat sebagai pemain asing termahal di Persija, kini dia menempati posisi 4 secara umum. Abanda mendapat kontrak senilai Rp 950 juta, sama seperti Ismed Sofyan

Saatnya Nurdin Halid Mundur dari PSSI


Prestasi tim nasional kian menurun sejak PSSI periode 2007-2011 dipimpin Nurdin Halid.

TERTUNDUK Para pemain tim nasional Indonesia tertunduk seusai dikalahkan Oman 1 -2 pada lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2011 Grup B di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (6/1) malam. Mereka pun gagal lolos ke putaran final sekaligus melengkapi prestasi mengenaskan selama PSSI dipimpin Nurdin Halid.

Irvan Sihombing

PENGURUS Persija Jakarta Bambang Sucipto mengatakan kegagalan tim Merah Putih di Pra-Piala Asia 2011 merupakan suatu peristiwa mepyedihkan.Indonesia gagal mempertahankan tradisi tampil di putaran final sejak Piala Asia 1996 seusai ditaklukkan Oman 1-2, Rabu (6/1).

Kegagalan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, ini semakin melengkapi derita Indonesia yang satu bulan lalu menjadi juru kunci Grup B SEA Games Laos. Bambang menegaskan, sudah saatnya pemangku kepentingan sepak bola dalam negeri berani mendesak Nurdin mundur dari jabatannya."Selama ditangani Nurdin Halid, prestasi Indonesia terus merosot. Tidak ada jalan lain, dia harus mundur. Tapi, kalau saya sendiri yang mengusung hal ini, tentu saja tidak akan ada artinya. Semua pemangku kepentingan sepak bola dalam negeri harus bersama-sama berani menyatakan sudah saatnya Ketua Umum PSSI diregenera-si," tegas Bambang di Jakarta, kemarin.

Selama dipimpin Nurdin, organisasi sepak bola Indonesia itu memang begitu minim prestasi di level internasional. Selain dua hasil memalukan di atas, Indonesia gagal memenuhi target lolos ke final Piala AFF 2008 setelah kalah agregat 1-3 atas Thailand di semifinal. Setahun sebelumnya, timnas juga gagal lolos kualifikasi SEA Games 2007 di Thailand.Satu-satunya prestasi negeri berpenduduk 222 juta jiwa ini adalah juara Piala Kemerdekaan 2008. Itu pun didapat karena Libia yang menjadi lawan di final mundur. Pelatih Libia Gamal Adeen M Abu Nowara menolak melanjutkan pertandingan setelah mengklaim diserang oleh salah seorang ofisial tim Indonesia.

Senada dengan Bambang, mantan Direktur Pembinaan PSSI era 1970-an Bob Hippy setuju Nurdin harus mengundurkan diri. Sebagai seorang pemimpin, lanjut Bob, dia harus berbesar hati mengakui kegagalan menakhodai PSSI. "Kalau saya sih malu dan langsung mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI karena selalu gagal membawa Indonesia berprestasi," cetus Bob.Ia mengatakan anjloknya prestasi Indonesia di tingkat Asia bahkan Asia Tenggara terjadi karena PSSI tidak pernah memperhatikan pembinaan usia dini. Sebab, pengurus PSSI bukan diisi oleh orang-orang yang mengerti sepak bola dan bekerja total untuk sepak bola."Saya saja yang selalu dimintai pendapat setiap kali Indonesia gagal sudah capek. Tetapi, PSSI sudah seperti batu dan tidak pernah mengikuti saran saya agar mulai berkonsentrasi pada pembinaan usia dini. Para pengurus ini memang bukan orang-orang yang memiliki totalitas di sepak bola."

Suara Menpora Keprihatinan juga disuarakan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Selain prestasi yang buruk, ia juga menilai aksi nekat Hendry Mulyadi yang menerobos masuk saat pertandingan Indonesia melawan Oman memasuki injury time harus dijadikan pelajaran oleh PSSI.Andi memang tidak meno-leransi perbuatan Hendry. Namun, ia menilai hal itu dilakukan Hendry karena sudah gemas melihat permainan Indonesia yang tidak mampu mencetak gol tambahan. "Mungkin dia ingin membantu supaya PSSI bisa menang lewat tenangannya sendiri. Tapi, toh tendangan dia tidak gol juga/ ujar Andi di Kantor Presiden."Saya berharap ini menjadi bahan evaluasi bagi teman-teman di PSSI semuanya. Mari kita fokus untuk peningkatan prestasi karena sedang ada momentum kebangkitan prestasi olahraga nasional."Dicontohkan Andi, ketika Indonesia tampil di SEA Games Laos, seluruh cabang olahraga meningkat, tapi khusus untuk sepak bola masih memprihatinkan..